Teknologi Gasifikasi Bantu Petani di Indonesia
Teknologi gasifikasi yang dikembangkan oleh Agus Setyoso kini semakin populer di kalangan petani di Indonesia. Awalnya, teknologi ini hanya diterapkan di Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Namun, saat ini, penggunaannya telah meluas hingga Aceh sejalan dengan program ketahanan pangan pemerintah.
Gasifikasi adalah proses yang mengubah bahan organik, seperti limbah pertanian, menjadi gas sintesis yang berguna. Agus Setyoso menjelaskan, teknologi ini sangat diperlukan untuk mengolah limbah pertanian, khususnya sekam padi. Dari proses gasifikasi, dihasilkan gas sintesis, pupuk asap cair, dan media tanam arang sekam padi. "Semua yang dihasilkan dari teknologi gasifikasi ini dibutuhkan para petani, sehingga petani menjadi mandiri," jelas Agus dalam wawancaranya dengan Agrofarm.
Agus sudah melakukan riset tentang teknologi gasifikasi selama sembilan tahun. Saat ini, teknologi ini telah dimanfaatkan oleh kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Ponorogo, yang menjadi contoh bagi daerah lain. "Di sana ada 200 hektar lahan pertanian yang sudah memanfaatkan teknologi gasifikasi saya, dan menghasilkan gas sintesis serta pupuk asap cair yang digunakan untuk pemupukan padi dan tanaman lainnya," ujarnya.
Untuk mendukung petani dalam memanfaatkan teknologi gasifikasi, Agus bersedia memberikan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan kepada Poktan dan Gapoktan secara gratis. Ini bertujuan agar mereka bisa memproduksi asap cair dari sekam padi dengan baik.
Di Ponorogo dan Aceh, penerapan teknologi gasifikasi juga dibantu oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes berperan dalam pemasaran pupuk asap cair, yang bisa meningkatkan pendapatan desa. Agus menjelaskan bahwa bahan untuk memproduksi asap cair berasal dari limbah pertanian yang sering kali dibakar atau dibuang setelah diambil gabahnya. "Jika limbah pertanian diproses dengan teknologi gasifikasi, tanpa mikroba atau fermentasi, dapat dihasilkan 4-5 liter pupuk asap cair yang cukup untuk memupuk 1400 meter lahan sawah hingga panen," tutup Agus.
gasifikasi petani pupuk ketahanan pangan limbah pertanian