Sebuah dinding rumah roboh di Beit Lahiya, Gaza utara, saat upaya penyelamatan berlangsung. Kejadian ini terjadi setelah serangan udara yang dilancarkan oleh Israel menargetkan rumah keluarga Al-Rayan. Dalam situasi yang sulit ini, tim penyelamat dan petugas pertahanan sipil sedang menggali reruntuhan dengan tangan kosong dan alat-alat sederhana. Sayangnya, tentara Israel telah melarang masuknya alat berat atau pasokan yang dapat membantu proses penyelamatan korban, sehingga situasi ini semakin memperburuk keadaan.
Korban yang tiba di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Hal ini terjadi setelah serangan udara Israel meledakkan sebuah rumah yang dipenuhi oleh keluarga yang kehilangan tempat tinggal. Banyak dari mereka yang terluka parah, dan tim medis berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pertolongan pertama.
Sejak pagi ini, sudah dilaporkan ada 92 warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza, dengan 60 di antaranya berasal dari Kota Gaza. Angka ini semakin menambah daftar panjang korban jiwa akibat konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut.
Serangan ini menunjukkan betapa rentannya situasi di Gaza, di mana banyak warga sipil yang menjadi korban dalam setiap konflik. Upaya penyelamatan menjadi semakin sulit dengan adanya larangan terhadap peralatan yang dapat mempercepat proses penyelamatan. Tim penyelamat terus berjuang meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas.
Gaza serangan udara Israel rumah roboh korban rumah keluarga