Grigori Perelman, seorang matematikawan asal Rusia, dikenal luas karena karyanya yang luar biasa dalam memecahkan Poincaré conjecture, sebuah masalah terkenal dalam bidang topologi. Pada tahun 2006, Perelman dianugerahi Fields Medal, salah satu penghargaan tertinggi dalam dunia matematika. Namun, ia mengejutkan banyak orang dengan menolak penghargaan tersebut serta hadiah uang sebesar $1,000,000 dari Clay Mathematics Institute.
Saat ditanya mengapa ia menolak hadiah tersebut, Perelman menjawab: "Kekosongan ada di mana-mana dan dapat dihitung, yang memberikan kita peluang besar. Saya tahu bagaimana mengendalikan alam semesta. Jadi, katakan padaku, mengapa saya harus mengejar sejuta?" Pernyataan ini menunjukkan bahwa bagi Perelman, pencarian pengetahuan lebih berharga daripada uang atau ketenaran.
Perelman juga menegaskan, "Saya tidak membuat penemuan ini untuk ketenaran atau uang. Jika saya menginginkan uang dalam hidup, saya sudah mendapatkannya." Dengan IQ 238, ia dianggap sebagai salah satu orang dengan IQ tertinggi di dunia. Meskipun prestasinya yang luar biasa, saat ini Perelman tidak memiliki pekerjaan dan tinggal bersama ibunya dan saudara perempuannya di sebuah apartemen kecil di St. Petersburg.
Perelman dikenal sangat tertutup dan telah menolak banyak tawaran untuk diwawancarai oleh para jurnalis yang menunggu di luar rumahnya. Sebuah legenda mengatakan bahwa seorang jurnalis yang berhasil menghubunginya lewat telepon seluler mendengar Perelman berkata, "Anda mengganggu saya. Saya sedang memetik jamur."
Tetangga sekitar mengatakan bahwa ia selalu mengenakan jas dan celana yang sama yang sudah usang. Ia juga jarang memotong kuku atau jenggotnya. Ketika berjalan, ia lebih sering menatap ke tanah daripada melihat ke samping. Salah satu tetangganya mengungkapkan kepada sebuah koran di Moskow, "Ia tampak tidak peduli dengan penampilannya."
Perelman adalah contoh unik dari seorang jenius yang lebih memilih untuk menjauh dari sorotan publik dan fokus pada dunia matematikanya. Meskipun memiliki kemampuan luar biasa, ia memilih untuk hidup sederhana dan tetap setia pada prinsip-prinsipnya.
Grigori Perelman matematika Poincaré conjecture penghargaan jenius