Beirut, 24 Oktober 2024 – Hezbollah telah secara resmi mengumumkan kesyahidan Sayyed Hashem Safieddine, yang dijuluki sebagai "saudara" Sayyed Hassan dan pembawa panji perjuangan untuk Al-Quds (Yerusalem). Safieddine, yang merupakan tokoh penting dalam Hezbollah dan dianggap sebagai penerus setelah terbunuhnya Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel pada awal Oktober 2024.
Serangan tersebut terjadi di sebuah lokasi di pinggiran selatan Beirut, di mana Safieddine sedang menghadiri pertemuan dengan pejabat senior Hezbollah lainnya. Kematian Safieddine telah dikonfirmasi oleh Hezbollah dan militer Israel, yang menyebutnya sebagai syahid di jalan menuju Yerusalem. Hal ini menekankan peran signifikan Safieddine dalam organisasi tersebut.
Konfirmasi dari Hezbollah: Hezbollah secara resmi mengumumkan kesyahidan Safieddine, menggambarkannya sebagai pemimpin besar dan syahid dalam perjuangan mereka menuju Al-Quds. Pernyataan ini tidak hanya berisi ungkapan duka cita atas kematiannya, tetapi juga menempatkan peristiwa ini dalam konteks lebih luas dari narasi perlawanan mereka.
Pernyataan Militer Israel: Militer Israel mengonfirmasi operasi tersebut, menyatakan bahwa mereka "menghilangkan" Safieddine bersama dengan komandan Hezbollah lainnya dalam serangan yang merupakan bagian dari tindakan militer yang lebih besar terhadap target-target Hezbollah.
Dampak pada Hezbollah: Kematian Safieddine, yang terjadi setelah pembunuhan Nasrallah, merupakan pukulan besar bagi struktur kepemimpinan Hezbollah. Namun, respons dari Hezbollah menunjukkan bahwa mereka akan melanjutkan strategi militer mereka melawan Israel. Ini menandakan bahwa meskipun kehilangan kepemimpinan sangat signifikan, hal ini tidak mengubah pendekatan dasar mereka terhadap konflik.
Hezbollah Sayyed Hashem Safieddine Israel serangan udara Al-Quds