Qard al-Hassan Foundation, sebuah lembaga keuangan yang beroperasi di Lebanon, sering kali menghadapi tuduhan terlibat dalam pendanaan kelompok Hezbollah. Namun, hingga saat ini, tuduhan tersebut tidak pernah didukung dengan bukti yang jelas.
Sejarah Singkat
Qard al-Hassan didirikan pada tahun 1983, di tengah konflik sipil di Lebanon. Lembaga ini bertujuan untuk memberikan bantuan keuangan dan pinjaman kepada kelas pekerja Lebanon. Pada tahun 1987, lembaga ini terdaftar sebagai organisasi non-pemerintah (NGO). Saat ini, Qard al-Hassan memiliki 31 cabang yang tersebar di seluruh Lebanon, dengan kantor pusat di pinggiran selatan Beirut.
Struktur dan Operasi
Qard al-Hassan menawarkan mikro-pinjaman tanpa bunga, yaitu pinjaman kecil kepada individu tanpa mengenakan bunga, sesuai dengan prinsip Islam yang melarang pinjaman dengan keuntungan. Pinjaman tersebut dijamin dengan cara menggadaikan perhiasan emas atau melalui sponsor dari salah satu penyumbang keuangan lembaga ini. Klien lembaga ini sebagian besar adalah keluarga pekerja Lebanon, yang mendapatkan dukungan finansial untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan, perumahan, dan usaha kecil.
Peran dalam Komunitas
Qard al-Hassan menjadi tulang punggung keuangan yang sangat penting, terutama di daerah seperti Lembah Bekaa dan Lebanon selatan, di mana akses ke perbankan tradisional sangat terbatas. Lembaga ini membantu orang-orang menghindari pinjaman dengan bunga tinggi dan memberikan stabilitas keuangan selama krisis ekonomi yang berkepanjangan di Lebanon.
Tuduhan dan Penargetan oleh Israel
Tuduhan yang tidak terbukti menyebutkan bahwa Qard al-Hassan mendanai Hezbollah. Namun, tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut sebagai keterlibatan militer. Pada bulan Oktober 2024, Angkatan Bersenjata Israel mengeluarkan beberapa perintah evakuasi dan melakukan serangan udara yang menargetkan kantor Qard al-Hassan, mengklaim adanya hubungan dengan kelompok tersebut.
Langkah Perlindungan dan Tanggapan terhadap Serangan
Qard al-Hassan telah menerapkan langkah-langkah untuk melindungi simpanan klien selama masa konflik. Setelah ancaman dan serangan udara baru-baru ini, lembaga ini menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi tabungan masyarakat dan melanjutkan operasinya. Mereka tetap beroperasi berdasarkan prinsip keuangan Islam, menawarkan layanan untuk membantu komunitas tanpa keterlibatan politik atau militer.
Meskipun terlibat dalam kontroversi, Qard al-Hassan memainkan peran penting dalam ekosistem keuangan bagi banyak orang Lebanon, terutama dari komunitas Syiah. Lembaga ini menawarkan layanan di mana perbankan konvensional mungkin tidak menjangkau atau ketika sistem keuangan tradisional gagal. Operasional lembaga ini, terutama dalam mekanisme pendanaan dan hubungan mereka dengan Hezbollah, menjadi titik perdebatan. Tindakan militer Israel yang menargetkan cabang-cabangnya telah menimbulkan kekhawatiran hukum internasional, dengan Amnesty International menyarankan bahwa serangan tersebut mungkin melanggar hukum kemanusiaan internasional jika cabang-cabang tersebut tidak secara langsung berkontribusi pada tindakan militer.